WAKATOBI - Kamis, 23 Januari 2025, menjadi hari yang istimewa bagi anak-anak dari Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Akhlaqul Karimah di Desa Koroe Onowa, Wakatobi. Mereka berkumpul dengan penuh semangat, wajah mereka dipenuhi rasa ingin tahu dan kegembiraan. Hari ini adalah hari mereka akan menerima hadiah yang akan mendekatkan mereka pada firman Allah—hadiah berupa Al-Qur'an dan buku Iqra' dari Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) cabang Wakatobi.
Program ini, yang disebut Tebar Al-Qur'an Nusantara, merupakan bagian dari upaya WIZ untuk mendukung pendidikan keagamaan, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Wakatobi. Bagi anak-anak TPQ Akhlaqul Karimah, ini bukan sekadar bantuan; ini adalah kesempatan untuk memperdalam hubungan mereka dengan Al-Qur'an.
Muslimin, ketua WIZ cabang Wakatobi, dengan senyum hangat, ia menjelaskan tujuan program ini. “Melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan semangat anak-anak dalam belajar Al-Qur'an. Mushaf yang kami salurkan diharapkan bisa menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat,” ujarnya.
Wa Ode Muhuriah, salah seorang pengajar di TPQ Akhlaqul Karimah, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Mushaf Al-Qur'an yang disalurkan sangat membantu anak-anak kami dalam belajar membaca dan memahami Al-Qur'an,” katanya.
Anak-anak, yang memegang buku-buku baru mereka, tak bisa menyembunyikan kegembiraan. Bagi banyak dari mereka, ini adalah pertama kalinya mereka memiliki Al-Qur'an sendiri. Mereka membalik halaman-halamannya dengan hati-hati, mata mereka berbinar-binar penuh tekad untuk belajar dan tumbuh dalam iman.
Program Tebar Al-Qur'an Nusantara bukan hanya tentang membagikan buku; ini tentang menanam benih pengetahuan dan iman di hati generasi muda. Komitmen WIZ dalam mendukung pendidikan keagamaan di daerah terpencil seperti Wakatobi menjadi pengingat bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar dan tumbuh secara spiritual.
Anak-anak TPQ Akhlaqul Karimah pulang hari itu dengan membawa lebih dari sekadar buku—mereka pulang dengan semangat baru. Dengan Al-Qur'an sebagai pedoman, mereka siap memulai perjalanan belajar, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajarannya. Dan di desa kecil Koroe Onowa, cahaya ilmu bersinar lebih terang dari sebelumnya.