MAKASSAR – Banjir kembali melanda Kota Makassar, tepatnya di dua kecamatan, Biringkanaya dan Manggala, pada Selasa (11/2/2025). Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama bencana ini. Akibatnya, 179 jiwa dari 56 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar.
Pada hari Rabu (12/2/2025), relawan Wahdah Peduli bersama Wahdah Inspirasi Zakat terjun langsung ke lokasi terdampak, termasuk di Kampung Baru, depan Gedung LAN Kota Makassar, untuk membantu proses evakuasi. Mereka menggunakan perahu karet untuk menjangkau daerah-daerah yang terendam banjir, termasuk mengevakuasi warga lanjut usia (lansia) ke tempat yang lebih aman.
Menurut data dari BPBD Makassar, hujan deras yang terus-menerus menyebabkan banjir di permukiman warga. "Kami terus memantau dan mengambil tindakan untuk membantu masyarakat yang terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.
BPBD Makassar telah membuka tiga posko pengungsian di Kecamatan Manggala, yaitu Masjid Jabal Nur di Jl. Biola Raya (menampung 90 jiwa/27 KK), Masjid Makka Al Mukarramah di Jl. Suling (30 jiwa/12 KK), dan Masjid Al Muttaqin (29 jiwa/8 KK). Di Kecamatan Biringkanaya, dua posko pengungsian terletak di Masjid Nurul Ikhlas dan Masjid Grand Rahmani.
Warga yang terdampak banjir terus dievakuasi ke posko-posko pengungsian. Relawan dan petugas BPBD bekerja keras untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara.
Pemerintah Kota Makassar bersama berbagai pihak, termasuk relawan Wahdah Peduli, terus berupaya menangani dampak bencana ini dengan cepat dan efisien. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir susulan.