LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Cab. Parigi mengadakan dakwah sekolah di SMP Negeri 3 Parigi, mengajak para siswa untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an terlebih di bulan suci Ramadhan.
Di kota kita sangat mudah mendapatkan berbagai pengajian, bahkan dengan akses internet kita dengan mudah belajar Islam dari berbagai kanal media. Namun tidak begitu di pelosok sana, jangankan internet, akses jalan pun belum semua memadai untuk dijangkau.
Selama saya masuk Islam, baru kali ini saya belajar membaca al-Qur'an. itulah yang diungkapkan oleh Siti Hajrah yang masuk Islam di tahun 2008 lalu.
Ia sangat bersyukur adanya ustadz Saddang Husain, dai yang berdakwah ke kampungnya di Dusun Durian Bela, Desa Limbong Wara, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, untuk mengajar mereka tiap pekan.
Meski untuk sampai di kampung tersebut ustadz Saddang harus menempuh perjalanan sejauh 30 Km yang ditempuh selama 3 jam karena jalan yang sebagian besar masih dilapisi batu kerikil.
Masjid yang sebelumnya sepi pun menjadi ramai dengan berbagai kegiatan dakwah. Mulai dari belajar mengaji untuk anak dan dewasa, belajar tahsin dan menghafal al-Qur'an.
Sahabat, ustadz Saddang adalah satu dari ribuan dari guru ngaji di pelosok negeri yang berjuang dalam keterbatasan dengan semangat demi menyebarkan dakwah Islam ini.
Mungkin kita tak bisa terjun langsung seperti mereka, namun kita bisa membersamai mereka dengan dukungan moral dan materil.
Raih pahala jariyah, bantu dakwah 2.445 dai dan guru ngaji di pelosok nusantara.
LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Cab. Parigi mengadakan dakwah sekolah di SMP Negeri 3 Parigi, mengajak para siswa untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an terlebih di bulan suci Ramadhan.
Palopo, wiz.or.id – Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) cabang Palopo sukses menggelar pelatihan khatib dan penyelenggaraan jenazah di Desa Ilanbatu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, pada Ahad (15/12/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga setempat, khususnya umat Muslim, tentang ajaran Islam.
Desa Ilanbatu Uru, yang berada di pelosok Palopo, menjadi fokus pelatihan ini. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Sulaiman, Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD), warga Muslim di desa tersebut sangat membutuhkan pengetahuan agama yang lebih mendalam.
"Kami bersyukur WIZ telah datang ke desa kami. Selama ini, kami kesulitan mencari orang yang bisa memimpin shalat Jumat atau memandikan jenazah," ujar Bapak Sulaiman.
Mahyuddin Ali, Koordinator Divisi Program WIZ Palopo, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen WIZ untuk memberikan manfaat kepada umat, terutama di daerah-daerah yang kurang terjangkau. "Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan beragama warga Desa Ilanbatu Uru," tambahnya.
Pelatihan yang diikuti oleh puluhan peserta ini membahas berbagai materi, mulai dari tata cara shalat, khutbah Jumat, hingga tata cara memandikan jenazah. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan dan berharap kegiatan serupa dapat terselenggara kembali di masa mendatang.[]
Kutai Kartanegara, wiz.or.id – Dalam upaya meningkatkan literasi Al-Qur'an di kalangan generasi muda, Wahdah Islamiyah telah menginisiasi program pembelajaran Al-Qur'an di SMK Geologi Pertambangan Tenggarong. Program ini menggunakan metode talaqqi yang intensif, di mana setiap siswa dibimbing secara individual oleh para dai. Selain belajar membaca Al-Qur'an, para siswa juga diajarkan tajwid, menghafal surat-surat pendek, serta dasar-dasar ilmu tajwid.
Andre, salah satu peserta program, mengaku sangat terbantu. "Dulu saya kesulitan membaca Al-Qur'an. Sekarang, berkat bimbingan para dai, saya sudah bisa mengikuti shalat berjamaah dengan benar," ujarnya dengan penuh semangat.
Kepala Sekolah SMK Geologi Pertambangan Tenggarong, menyambut baik program ini. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif Wahdah Islamiyah. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas iman siswa, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekolah," ungkapnya.
Wahdah Islamiyah berencana untuk melanjutkan program ini dan memperluasnya ke sekolah-sekolah lain di Kutai Kartanegara. "Kami berharap program ini dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia," ujar perwakilan Wahdah Islamiyah.
Wiz.or.id, Makassar – Banjir yang melanda Kota Makassar, khususnya di Kecamatan Manggala, tak menghalangi semangat Ustaz Darwis Firman, salah seorang guru ngaji dan dai untuk terus berdakwah. Meski rumahnya terendam hampir setengahnya, ia yang tinggal di Perumahan Ikhwa Jalan Nipa-Nipa ini tetap melaksanakan tugasnya sebagai pemateri dalam pelatihan dai, memberikan ceramah dan ilmu agama seolah tidak terjadi apa-apa, Ahad (22/12/2024).
Banjir yang melanda kawasan Perumahan Ikhwa, Jalan Nipa-Nipa, Kecamatan Manggala, dimulai sejak Jumat pagi, 20 Desember 2024. Curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan ratusan rumah warga terendam, dengan ketinggian air mencapai satu meter di beberapa titik. Rumah Ustaz Darwis sendiri berada di lantai dua, hingga akhirnya terpaksa dievakusasi oleh tim rescue Wahdah Peduli dan Mapala STIBA Makassar.
Tim relawan dengan sigap membantu Ustaz Darwis untuk dievakuasi dari rumahnya. Ia yang berada di lantai dua rumah, kemudian diarahkan turun melalui atap rumah dan dijemput menggunakan perahu. Proses evakuasi ini berlangsung dengan hati-hati karena kondisi air yang semakin tinggi. Pantauan relawan, air sudah menggenangi separuh bagian rumahnya.
Dari laman grup yang beredar, ia tampak mengikuti sebuah pelatihan dan bertindak sebagai narasumber. “Masya Allah Rumah kebanjiran bukan halangan bawakan materi,” tulis salah seorang narasumber dalam grup tersebut.
Meski kini berstatus sebagai pengungsi sementara, Ustaz Darwis tidak membiarkan situasi ini menghalangi tugas dakwahnya. Sebagai informasi, sejak kemarin, hujan deras terus mengguyur wilayah Kecamatan Manggala, menyebabkan banjir di beberapa perumahan, termasuk Perumnas Antang Blok 8. Banyak warga yang harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, sebagian ke masjid, sementara yang lainnya bertahan di rumahnya. []
Program Belajar Mengaji dengan metode Dirosa merupakan salah satu program unggulan dari Dai Wahdah Islamiyah yang dilaksanakan di Masjid Nurul Iman, Masjid Besar Muhammadiyah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap pekan pada hari Ahad sore, dengan tujuan utama untuk membantu peserta membaca Al-Qur’an dengan baik dan lancar.
Dalam program ini, peserta akan mengikuti 20 pertemuan yang dirancang khusus untuk membimbing mereka dalam membaca Al-Qur’an meski tidak tahu huruf hijaiyah sekalipun. Dengan jumlah peserta terbatas, kualitas pengajaran yang diberikan lebih maksimal untuk memastikan setiap peserta dapat memahami dan mempraktekkan bacaan Al-Qur’an sesuai dengan tajwid yang benar.
Tugas dakwah yang diemban oleh dai Wahdah Islamiyah memang tidak mudah. Mereka berjuang untuk mengajarkan Al-Qur’an dan ilmu agama kepada masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Untuk itu, kami mengajak Anda untuk turut serta dalam mendukung operasional dakwah ini. Dengan bantuan Anda, para dai Wahdah Islamiyah dapat terus melaksanakan program-program dakwah seperti Halaqah Dirosa dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi umat.
WIZ.or.id, Parigi Moutong - LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Cabang Parigi memberikan santunan kepada 2 orang guru ngaji yang tinggal di Desa Olaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, pada Kamis (21/11/2024) kemarin.
Lismawati, seorang janda dengan 4 orang anak yang masih kecil menjadi salah satu penerima manfaatnya.
Wanita yang akrab disapa ummu Galang ini, mengajar ngaji di Taman Pengajian Qur'an (TPQ) Al Furqon, salah satu TPQ binaan WIZ yang beralamat di Desa Olaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong.
Dengan berbagai kesulitan hidup yang dihadapinya, Ummu Galang tetap istiqomah mengajarkan Al-Qur'an kepada kurang lebih 40 orang anak binaannya yang menimba ilmu di TPQ Al-Furqon.
Jamorianto, Kepala Cabang WIZ Parigi berharap, semoga santunan yang diberikan turut membantu kesulitan ekonomi yang dihadapi ummu Galang serta turut mengalirkan pahala jariyyah bagi seluruh donatur WIZ. []
Di tengah kebahagiaan sederhana bersama anak-anak santrinya, Dai utusan Wahdah Islamiyah ini selalu penuh semangat dan dedikasi dalam mengajar. Dengan senyuman tulus, ia menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan kepada santri binaannya di Mushollah Al-Ikhlas Palangka Raya Kalimantan Tengah.
Keikhlasannya adalah sumber inspirasi bagi kita semua. Mari dukung perjuangan beliau dalam menyebarkan ilmu dan kebaikan, dengan sedekah kita melalui Wahdah Inspirasi Zakat. Semoga langkah kecil kita menjadi amal yang besar di sisi Allah
Gowa, wiz.or.id - Dalam upaya memperkuat iman dan ketakwaan perempuan, Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) cabang Gowa bekerja sama dengan Muslimah Wahdah Daerah (MWD) Gowa menggelar pengajian khusus bertajuk “Muslimah Perindu Syurga” di Masjid Jabal Nur Pattallassang, Ahad (17/11). Acara yang dihadiri 30 peserta ini menghadirkan Ustazah Hasriana Rappung sebagai pemateri.
Ustazah Hasriana dalam ceramahnya menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi muslimah di era modern, mulai dari krisis iman hingga maraknya kekerasan seksual. "Statistik menunjukkan fakta yang memprihatinkan, 88% kasus kekerasan seksual di Indonesia menimpa perempuan," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya istiqomah dalam menjalankan perintah agama sebagai kunci meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. "Wanita sholehah adalah mereka yang konsisten menjaga shalat, berhijab, dan menuntut ilmu," tegasnya.
Selain pengajian, peserta juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. "Acara ini sangat bermanfaat, saya termotivasi untuk menjadi muslimah yang lebih baik," ujar Aisah, salah satu peserta.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi muslimah Gowa untuk terus belajar dan beribadah. "Kami berharap peserta dapat membentuk halaqah-halaqah kecil untuk mendalami ilmu agama," ujar Ketua Unit Dakwah Muslimah Wahdah Gowa.[]
wiz.or.id, Gowa - Masjid Jabal Nur Pattallassang, Desa Majannang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, semakin semarak dengan kehadiran taklim rutin yang diselenggarakan oleh Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Wahdah Islamiyah Parigi. Kegiatan yang diadakan setiap Jumat ini bertujuan untuk memperkaya ilmu agama dan meningkatkan kualitas ibadah jamaah masjid.
Pada taklim Jumat lalu, Ustaz Muhammad Ode Wahyu, Kepala Sekolah Tingkat Wustho PPTQ An Nail Gowa, menyampaikan materi yang sangat bermanfaat tentang berbagai aspek ibadah. Penjelasan yang disampaikan secara lugas dan mudah dipahami membuat para jamaah antusias mengikuti kajian.
"Saya sangat terbantu dengan adanya taklim rutin ini," ujar Andi, salah seorang jamaah. "Ilmu yang saya dapatkan sangat bermanfaat untuk memperbaiki ibadah saya sehari-hari."
Selain memberikan ilmu agama, taklim rutin ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling bersilaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Suasana kekeluargaan tercipta saat sesi tanya jawab, di mana para jamaah aktif bertanya dan berdiskusi dengan Ustaz.
"Kami berharap taklim rutin ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Parigi," ujar perwakilan WIZ. "Semoga kita semua bisa menjadi muslim yang lebih baik lagi.".[]
Wiz.or.id, Maluku Utara -- Di tengah hingar-bingar kehidupan modern, tidak semua anak muda memilih jalan yang mudah. Ada sosok seperti Habib, seorang pemuda berusia 21 tahun dari Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, yang justru mengabdikan dirinya pada jalan dakwah. Sejak tahun 2023, Habib ditempatkan di Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, untuk menyampaikan ajaran Islam di tengah tantangan yang besar.
Habib tumbuh dalam keluarga yang pemahamannya tentang agama masih sangat terbatas. "Kami hanya bisa melaksanakan salat lima waktu saja," ujar Habib.
Kehilangan salah satu orang tua pada tahun 2018 membuatnya semakin termotivasi untuk memperdalam ilmu agama. Namun, keterbatasan pendidikan agama yang hanya ia peroleh selama setahun di Tadrib Du'at tidak menghentikan langkahnya. Ia yakin bahwa menjadi dai adalah jalan yang mulia, sebuah harapan yang juga diinginkan oleh keluarganya.
Bagi Habib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah inspirasi terbesarnya. Sosok teladan yang menjadi contoh dalam segala aspek kehidupan, khususnya dalam menyebarkan kebenaran dan mendakwahkan Islam.
Namun, jalan dakwah tidaklah mudah. Habib menghadapi penolakan dari masyarakat setempat yang masih memegang kuat adat istiadat dan sering kali tidak menyukai ajaran yang ia bawa. "Mereka menolak ajakan dan kebenaran yang kami sampaikan," kenang Habib. Meski demikian, keberanian dan semangatnya tak pernah surut.
Dalam menjalankan dakwahnya, Habib menggunakan pendekatan lisan dan perbuatan. Ia berusaha memberikan contoh nyata bagaimana ajaran Islam bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Meski tanpa dukungan media sosial atau teknologi, ia terus berbaur dengan masyarakat, mengajak mereka untuk mempelajari Islam lebih dalam.
Namun, menjadi dai di usia muda bukan tanpa tantangan. "Islam sering kali dipersepsikan sebagai agama konflik dan kekerasan, dan meningkatnya tren Islamofobia membuat dakwah semakin berat," jelas Habib, Jumat (18/20/2024). Tapi ia yakin, peran dai sangat penting untuk meluruskan persepsi ini dan membangun kesadaran bahwa Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam.
Kisah perjuangan Habib adalah cerminan betapa pentingnya peran dai di masyarakat. Mereka adalah sosok yang membimbing, mengajak, dan memberikan harapan akan kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Dukungan kita terhadap perjuangan mereka, baik dalam bentuk doa, dukungan moral, maupun bantuan materi, sangatlah berarti. Karena sesungguhnya, dai seperti Habib adalah ujung tombak dakwah di tengah-tengah masyarakat yang masih membutuhkan cahaya kebenaran. []
Wiz.or.id, Ambon – Ustaz Heri Fadly yang hari ini mempunyai tugas dakwah di Ambon adalah warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Dia adalah anak keempat dari lima bersaudara, dibesarkan oleh orang tua yang bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga.
Latar belakang keluarganya tidak membatasi cita-citanya; setelah menempuh pendidikan di sekolah umum, ia berjuang untuk menuntut ilmu agama di STIBA Makassar.
Inspirasi besar datang dari kakak pertamanya yang telah lebih dulu mengenal manhaj sunnah dan menjadi aktivis di Wahdah Islamiyah. Dengan semangat membara, ia melangkah ke dunia dakwah, diutus ke Ambon sejak 2018, dan bertekad untuk menjadi cahaya bagi komunitas yang memerlukan.
Perjalanan dakwah ustaz Heri tidaklah mudah. Ia menghadapi tantangan besar, terutama saat berdakwah di daerah minoritas, di mana isu-isu yang tidak menguntungkan sering kali menghalangi jalannya. Meski begitu, ia tidak gentar.
Dengan pendekatan personal dan lembut, ia berusaha membangun hubungan dengan masyarakat, mendekati mereka dengan kasih sayang dan pengertian. Selama dua tahun pertama, ia tinggal di kamar masjid tanpa keluarga, merasakan pahit getir perjuangan.
Namun, keyakinannya pada hadis Nabi bahwa “manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” menjadi motivasi utama. Dengan memanfaatkan media sosial, ustaz Heri menyebarkan pesan dakwahnya lebih luas lagi, menyentuh hati generasi muda, dan menginspirasi mereka untuk berpartisipasi dalam kebaikan.
Di balik segala rintangan, Heri terus bersinar, membawa harapan dan perubahan bagi umat, serta mengingatkan kita bahwa dakwah adalah tanggung jawab bersama, yang tak boleh ditinggalkan oleh siapa pun.
“Karena sebaik-baik pekerjaan adalah menyeru di jalan Allah,” ujarnya, Jumat (18/10/2024). []
Wiz.or.id, Makassar -- Faisal, seorang pemuda 25 tahun asal Sinjai Selatan, adalah salah satu dai yang gigih menyebarkan cahaya Islam di tengah masyarakat. Berbekal ilmu dari STIBA Makassar, Faisal diutus oleh Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) pada tahun 2024 untuk menjalankan tugas dakwahnya. Perjuangan ini tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan latar belakang keluarga sederhana dan beratnya beban tanggung jawab.
"Orang tua kami adalah pahlawan bagi kami. Mereka membesarkan 15 anak, dan perjuangan mereka tak mudah. Meski mereka telah tiada, semangat mereka terus membara dalam diri saya," ungkap Faisal dengan mata berkaca-kaca saat mengenang keluarganya, Jumat (18/10/2024).
Dengan pendidikan agama yang ia peroleh di STIBA Makassar, Faisal kini melanjutkan perjuangan dakwah yang pernah dimulai oleh kakak-kakaknya dan pamannya, Ustadz Umar Shaleh. "Mereka adalah inspirasi saya," tambahnya.
Namun, jalan dakwah tidak selalu mulus. Faisal pernah mengalami pengalaman pahit ketika ia diminta turun dari mimbar saat sedang berkhutbah dalam masa KKN-nya. "Waktu itu saya sedang menyampaikan khutbah di salah satu masjid, dan tiba-tiba diminta turun. Itu salah satu momen yang paling menyakitkan, tapi juga menjadi pelajaran besar bagi saya," ceritanya.
Dalam menghadapi berbagai tantangan, Faisal tak menyerah. Ia percaya bahwa metode dakwah perlu disesuaikan dengan karakter masyarakat yang ia hadapi. "Sasaran dakwah kita berbeda-beda. Ada yang mudah menerima, ada juga yang sulit. Kita harus beradaptasi dan menyampaikan pesan dengan cara yang mereka pahami," jelas Faisal.
Di tengah kesulitan ini, dukungan dari keluarganya, terutama sang istri, menjadi pilar penting bagi Faisal. "Alhamdulillah, istri dan keluarga selalu mendukung. Tanpa mereka, mungkin saya tidak bisa berada di sini menjalankan dakwah," tuturnya dengan penuh rasa syukur.
Sebagai seorang dai muda, Faisal juga berpesan kepada generasi muda agar tidak hanya berfokus pada mimbar sebagai satu-satunya sarana dakwah. "Jadikan profesi apa pun yang kita jalani sebagai ladang dakwah. Medan dakwah ini terjal, dan kita perlu banyak persiapan agar tidak tergelincir," nasihatnya.
Di era modern yang penuh tantangan, Faisal berpesan agar umat Islam selalu menjaga rasa "muroqobatullah", perasaan bahwa Allah selalu mengawasi. Semangat dakwah yang Faisal tunjukkan adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk mendukung dan mendorong dai-dai seperti dirinya yang berjuang di garis depan, menyebarkan kebaikan dan cahaya Islam. Dukungan kita, baik secara moril maupun materiil, adalah bekal yang mereka butuhkan dalam menerangi jalan umat. []
wiz.or.id, Banggai - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) cabang Banggai terus berupaya meningkatkan literasi Al-Qur’an di masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pelatihan guru ngaji dewasa. Pada pelatihan yang berlangsung hari ini, Senin (8/10/2024). Sebanyak 17 peserta dilatih menggunakan metode Dirosa, sebuah metode pengajaran Al-Qur’an yang dinilai efektif dan menyenangkan.
Metode Dirosa yang menekankan pada kemiripan huruf, fokus, dan fleksibilitas dinilai sangat cocok untuk pembelajaran Al-Qur’an bagi orang dewasa. “Dengan metode ini, peserta diharapkan dapat lebih cepat menguasai bacaan Al-Qur’an dan mampu mengajarkannya kepada orang lain,” ujar Ilyas, ketua pelaksana pelatihan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Departemen Khidmah Al-Qur’an DPD Wahdah Islamiyah Banggai. Sejak beberapa tahun terakhir, program ini telah berhasil mencetak puluhan guru ngaji yang kini aktif mengajar di berbagai wilayah. “Kami berharap semakin banyak guru ngaji berkualitas yang lahir dari program ini, sehingga semakin banyak pula masyarakat yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,” tambah Ilyas.
Salah satu peserta pelatihan, Siti, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Saya ingin sekali bisa mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak di lingkungan sekitar. Dengan mengikuti pelatihan ini, saya merasa lebih percaya diri,” ungkapnya.
Dukungan dari para donatur WIZ Banggai menjadi kunci keberlangsungan program ini. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Semoga Allah Ta'ala membalas semua kebaikan para donatur,” ucap perwakilan WIZ Banggai.
Wiz.or.id, Jakarta Utara -- Di tengah hiruk pikuk Jakarta Utara, ada sosok yang teguh menjaga semangat dakwah. Ustaz Syarifuddin, dai utusan DPP Tadrib Duat pada tahun 2015, telah bertahan sembilan tahun lamanya mengabdi untuk agama. Dari Bandung ke Jakarta, ia bukan hanya sekadar hadir, tapi benar-benar menanamkan kebaikan di setiap langkahnya.
Mengawali perjuangan dengan 13 kelompok Dirosa dan Tahsin, Ustaz Syarifuddin kini telah menyebarkan kebaikan di berbagai instansi, dari sekolah hingga perkantoran. Setiap hari, beliau membimbing masyarakat dalam kajian Islam intensif dan belajar mengaji, mendidik mereka untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam.
Ketika ditanya apa yang membuatnya tetap bertahan, Ustaz Syarifuddin dengan lembut menjawab, “Mengabdikan diri untuk dakwah adalah misi yang suci. Kita perlu memperbaiki niat, karena medan dakwah bukanlah jalan yang mudah.” Ujarnya.
Ia menekankan pentingnya silaturahmi dan berbaur dengan masyarakat, karena komunikasi yang baik adalah kunci diterimanya dakwah.
Di balik kesederhanaannya, Ustaz Syarifuddin membawa visi besar—yaitu membangun generasi yang memahami dan mencintai Islam. Setiap hari, di tengah hiruk-pikuk kota, beliau terus maju, satu langkah kecil yang membawa perubahan besar. []
Wiz.or.id, Loa Kulu – Di Dusun Jonggon Kampung, Desa Jonggon Desa, Rt.03, Loa Kulu, terdapat sosok tangguh yang menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya para mualaf di pedalaman. Ia adalah Kai Anyar, seorang yang telah berislam selama puluhan tahun dan kini memegang amanah sebagai ketua pengurus Masjid al-Ikhlas. Pada Sabtu (5/10/2024).
Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Gerai Kutai Kartanegara memberikan bingkisan berupa paket sembako kepada Kai Anyar sebagai bentuk kepedulian perannya dalam membimbing masyarakat mualaf di kampung tersebut.
Kai Anyar bukanlah sosok biasa. Ia dikenal gigih dalam mensyiarkan Islam meski dihadapkan dengan tantangan besar. Sekitar 60 persen penduduk Kampung Jonggon merupakan mualaf, dan Kai Anyar tak henti-hentinya menyiarkan ajaran Islam.
Bahkan, ia beberapa kali mendapatkan ancaman agar berhenti mengumandangkan azan. Salah satu ancaman paling berbahaya terjadi ketika dua orang mencegatnya dalam perjalanan pulang dari masjid setelah shalat subuh.
"Mereka meminta saya berhenti mengumandangkan azan," kenang Kai Anyar. Namun, dengan tegas ia menjawab, "Kalau kalian mau saya berhenti, maka cegat saja saya di jalan, bawa parang atau senapan, hantamkan ke kepala saya, maka dengan begitu barulah saya akan berhenti." sambungnya.
Keberanian dan keteguhan hati Kai Anyar berhasil mempertahankan semangat Islam di kampungnya. Kini, Masjid al-Ikhlas aktif dengan berbagai kegiatan pembinaan seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), majelis ta'lim, serta pengajian untuk anak-anak dan orang dewasa.
Kunjungan WIZ ke kampung mualaf Jonggon bukanlah yang pertama. Sebelumnya, WIZ Kukar telah beberapa kali memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah tersebut, terutama untuk para mualaf. Kali ini, bingkisan yang diserahkan kepada Kai Anyar merupakan bentuk apresiasi atas dedikasinya sebagai tokoh penting dalam dakwah dan pembinaan masyarakat di pedalaman. []
Wiz.or.id, Makassar -- Ustaz Sulfadli, seorang dai muda yang lahir dari lingkungan yang minim ilmu agama, kini tumbuh menjadi sosok yang aktif dalam berdakwah.
Dengan latar belakang keluarga yang terus memotivasi untuk berbuat kebaikan, ia memutuskan untuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar. Di tempat itulah ia kemudian memperdalam pengetahuannya tentang agama.
Perjalanan dakwah Ustaz Sulfadli dimulai sejak masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Tombolo Pao. Dari pengalaman tersebut, ia mulai merambah dakwah di tempat asalnya, Marusu, dan kemudian melanjutkan pengabdiannya di Bali.
Setiap daerah memiliki tantangannya sendiri, mulai dari menyesuaikan adat hingga menyampaikan pesan sesuai tingkat pemahaman masyarakat. Meski penuh tantangan, Ustaz Sulfadli selalu terinspirasi oleh semangat masyarakat yang giat belajar agama, bahkan di tengah kesibukan dan usia senja.
Metode dakwah yang digunakan olehnya pun beragam, mulai dari tahsin, halaqah tarbiyah, hingga ceramah yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, ia juga aktif memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp dan Instagram untuk merangkul generasi milenial dan menjangkau lebih banyak jamaah. Dengan visi besar untuk mencetak generasi yang cinta beribadah dan peduli pada akhirat, Ustaz Sulfadli terus berusaha menjadi penerus para ulama dalam menyebarkan cahaya Islam.
"Dakwah itu jalan Nabi. Tugasnya para Nabi dan Rasul. Maka kita berupaya agar mati di jalan ini," ujarnya, Kamis (26/9/2024). []
Kabar duka menimpa Pak Nun, muallaf di Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan. Anak dari Pak Nun meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024). Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) cabang Banggai mengirimkan da’i beserta perlengkapan jenazah untuk membantu proses pemakaman anak dari Pak Nun secara syariat Islam.
Kepala cabang WIZ Banggai, Rizal Panigoro mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi membantu. "Terlebih kepada para donatur Wahdah Inspirasi Zakat di Kabupaten Banggai yang telah mendukung terlaksananya pengabdian ini." ujarnya.
Menurut Rizal, dukungan dan bantuan yang diberikan menjadi wujud nyata kepedulian terhadap sesama, terutama kepada saudara-saudara kita yang baru memeluk Islam.
"Semoga anak dari Pak Nun diterima di sisi Allah dan dikumpulkan kembali dengan keluarganya di surga kelak, bersama kita semua. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin." pungkas Rizal.
Wiz.or.id, Jakarta -- Pada tanggal 8-9 September 2024, di Markaz Dakwah Wahdah Islamiyah Jakarta, Depok, Jawa Barat, telah sukses diselenggarakan Daurah Orientasi Mahasantri Sekolah Da'i Wahdah Islamiyah DPW DK Jakarta. Kegiatan yang berlangsung dua hari ini dirancang untuk membekali para calon dai dengan pemahaman dasar tentang ilmu-ilmu yang akan mereka pelajari selama setahun penuh. Tak hanya itu, daurah ini juga bertujuan membangun semangat dan motivasi agar peserta senantiasa istiqomah dalam menuntut ilmu selama empat semester (2024-2025).
Sekolah Da'i Wahdah Islamiyah DK Jakarta merupakan salah satu program unggulan Wahdah Islamiyah. Dalam waktu setahun, program ini mencetak dai profesional yang siap berdakwah di masyarakat, dibekali dengan ilmu dakwah, sosial, kesehatan, dan lainnya.
Daurah ini diisi oleh 6 pemateri berpengalaman dengan peserta yang hadir secara offline sebanyak 7 orang, dan 2 peserta mengikuti secara online. Masa orientasi berjalan selama 5 hari, dimulai dari tanggal 5 hingga 9 September 2024, dan berjalan dengan lancar serta penuh semangat.
Ketua Panitia, Muhammad Syukri, menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas kelancaran acara ini. "Kami merasa bahagia karena dapat mengarahkan mahasantri dengan baik selama kegiatan berlangsung," ujarnya.
Ustadz Arofah Syarifuddin, Direktur Sekolah Da'i Wahdah Islamiyah Jakarta, menyambut baik kehadiran para peserta, "Selamat datang di Sekolah Da'i Wahdah Islamiyah Jakarta. Pendidikan ini hanya berlangsung selama setahun, jadi manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya. Jangan ragu untuk menghubungi kami atau para stakeholder jika ada kebutuhan atau keperluan."
Dengan orientasi ini, para mahasantri kini siap melangkah lebih jauh menuju proses pembelajaran intensif dan dakwah yang lebih besar. Sekolah Da'i Wahdah Islamiyah akan terus melahirkan dai-dai tangguh yang siap mengemban tugas dakwah di masyarakat.
Wiz.or.id, Jakarta – Dalam rangka mendukung para guru ngaji dan dai yang berperan aktif dalam membina masyarakat, kegiatan Penyaluran Sembako Guru Ngaji dan Dai sukses dilaksanakan pada Kamis pagi, 5 September 2024, pukul 07.00 WIB, di Jl. Nilam Raya 6, RT.1/RW.4, Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Program ini bertujuan untuk meringankan kebutuhan sehari-hari para dai agar dapat lebih fokus dalam berdakwah dan membina masyarakat. Dengan bantuan ini, diharapkan dakwah yang mereka lakukan dapat berjalan dengan lebih maksimal, terutama dalam menjaga keberlangsungan program-program keagamaan di wilayah tersebut.
Salah satu penerima sembako, Muhammad Kadir, alumni Sekolah Dai angkatan ke-2 Wahdah Islamiyah Jakarta, turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para donatur dan pihak yang terlibat dalam program ini.
"Terima kasih atas bantuannya, semoga Allah membalas kebaikan para donatur dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini," ujar Muhammad Kadir. Ia saat ini aktif membina dua rumah Qur'an serta bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, memberikan pendidikan agama dan motivasi kepada para santri dan warga.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan material, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi dan dukungan moral kepada para dai dan guru ngaji yang telah mengabdikan diri untuk kemajuan dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat. Semoga acara ini menjadi langkah awal untuk semakin menguatkan peran para dai dan guru ngaji dalam menjalankan misi dakwah di lingkungan mereka.
Wiz.or.id, Jakarta – Sebanyak 7 alumni Sekolah Dai Wahdah Islamiyah Jakarta resmi dilepas pada acara Tarbiyah Gabungan Se-Jaranten yang berlangsung di Aula DPP Wahdah Islamiyah, Gedung Nyi Ageng Serang lantai 6, Jumat (6/9). Para dai muda ini siap mengabdikan diri untuk menyebarkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Jabodetabek ini dibuka dengan salat Magrib berjamaah dan diisi dengan ceramah motivasi dari Ketua DPW Wahdah Islamiyah Jakarta, Ustadz Ilham Jaya, dan Syaikh Hasan Bugis, Murabbi Tanfidziyah Halaqah Abu Hurairah.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Ilham menekankan pentingnya keikhlasan dan komitmen dalam berdakwah di era digital. "Dai masa kini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan Islam," ujarnya.
Sementara itu, Syaikh Hasan Bugis mengajak para dai untuk terus memperdalam ilmu agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. "Seorang dai tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga harus memiliki akhlak yang mulia dan menjadi teladan bagi umat," tegasnya.
Puncak acara adalah prosesi pelepasan dai yang berlangsung khidmat. Para alumni menerima ucapan selamat dan doa restu dari para pembimbing dan sesama peserta.
"Kami berharap para alumni dapat menjadi generasi penerus yang mampu membawa perubahan positif bagi umat," kata Ustadz Ilham.
Acara Tarbiyah Gabungan Se-Jaranten tidak hanya menjadi ajang pelepasan alumni, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat silaturahmi antar sesama dai dan memperbaharui komitmen dalam berdakwah.
Kegiatan Belajar Mengaji dengan Metode DIROSA (Pendidikan Al-Qur'an Orang Dewasa) di Masjid Al-Aqil, Lapadde, Kota Parepare, berlangsung sukses pada pertemuan perdana. Buku-buku DIROSA telah disalurkan kepada para peserta, sebagian besar terdiri dari bapak-bapak yang sangat antusias memperdalam ilmu Al-Qur'an. Suasana penuh semangat terlihat saat mereka mulai membuka lembaran pertama buku dan mengikuti arahan dari pengajar.
Ustadz Abdurrahman, selaku pengajar, menyampaikan terima kasih atas antusiasme peserta dalam kegiatan ini. "Terimakasih atas antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan belajar Al-Qur'an. Semoga ilmu yang kita peroleh bisa menjadi bekal kita di dunia dan akhirat," ucapnya, memberikan dorongan semangat kepada para peserta.
Kami dari Wahdah Inspirasi Zakat mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada para donatur yang telah bersedekah buku DIROSA, sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberi manfaat besar bagi peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak donatur untuk turut mendukung program pendidikan Al-Qur'an bagi orang dewasa di Kota Parepare, agar semakin banyak yang dapat merasakan manfaatnya.
Muhammad Faizul, seorang pemuda berusia 20 tahun dari Kepulauan Riau, memiliki impian besar untuk menjadi seorang dai yang berdedikasi.
Mahasantri dari program Sekolah Dai Wahdah Islamiyah ini telah menghafal 6 juz Al-Qur'an, dengan motivasi kuat untuk memberikan syafaat kepada keluarganya kelak.
Dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang dan ibunya yang berjualan lokan, Faizul belajar arti kerja keras dan kesabaran. Cita-citanya menjadi dai bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memberikan manfaat kepada umat.
Faizul bersama teman-temannya mengikuti program tadrib Ad-Du'at, sebuah pelatihan yang mengasah ilmu dan keterampilan dakwah.
Dalam perjalanan ini, Faizul mengalami sebuah kisah inspiratif yang tak akan terlupakan. Berawal dari wasilah ruqyah yang dilakukan pada salah satu orang tua santri, Faizul dan teman-temannya tergerak untuk membentuk Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).
Alhamdulillah, melalui wasilah ruqyah tersebut, mereka berhasil membentuk halaqah dirosa untuk ibu-ibu dari para santri, dan kemudian juga bagi para bapak. Dari langkah kecil ini, Faizul dan teman-temannya terus menebarkan cahaya ilmu, membimbing umat menuju kebaikan.
Wiz.or.id, Berau -- Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Berau menunjukkan apresiasi terhadap para pendidik agama dengan menyalurkan paket sembako kepada dua orang guru ngaji di Tanjung Batu.
Ustaz Ibrahim dan Ustaz Amrul menerima bantuan ini sebagai bentuk dukungan dari WIZ terhadap peran penting mereka dalam mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat.
Program ini merupakan salah satu upaya WIZ untuk memperhatikan kesejahteraan para guru ngaji yang telah berdedikasi dalam mendidik generasi muslim.
Dengan adanya bantuan ini, WIZ berharap dapat meringankan beban mereka dan memotivasi para guru ngaji untuk terus berkontribusi dalam membina umat.
Penyaluran bantuan sembako ini disambut dengan antusias oleh para penerima manfaat, yang merasa sangat terbantu oleh perhatian dan dukungan dari WIZ Berau.
Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen WIZ dalam mendukung kesejahteraan para pendidik agama di tengah tantangan yang mereka hadapi.
Wiz.or.id, Makassar -- Program Kaderisasi Ulama (PKU) di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar sukses melahirkan generasi baru ulama muda. Acara yang berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024 ini bertujuan untuk memberikan beasiswa kepada calon ulama dan kyai muda, sehingga mereka dapat fokus dalam menuntut ilmu syar'i tanpa terkendala kebutuhan sehari-hari.
PKU merupakan program pendidikan non-formal yang berlangsung selama tiga tahun, dikhususkan bagi para da'i yang memiliki kompetensi bahasa Arab aktif dan hafalan Al-Qur'an yang mutqin. Selama program, para peserta dibimbing langsung oleh syaikh dan asatidzah berpengalaman dalam berbagai cabang ilmu syar’i, guna mempersiapkan mereka menjadi ulama dan kyai muda yang siap berkontribusi di tengah masyarakat.
Pada wisuda kali ini, sembilan mahasiswa PKU berhasil menyelesaikan program tersebut. Salah satu di antaranya, Ustadz Arfan Arifuddin dari Bone, terpilih sebagai mahasiswa terbaik. Ustadz Arfan, yang merupakan hafizh Qur'an 30 juz dan lulusan Sastra Inggris dari Universitas Hasanuddin, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan mengikuti program ini.
"Saya sangat berterima kasih kepada sahabat inspirasi yang telah memberikan beasiswa, sehingga kami bisa menuntut ilmu hingga wisuda," ujarnya.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan penuh para donatur yang peduli terhadap pengembangan ulama masa depan. Dengan semangat yang tinggi, para mahasiswa ini siap melanjutkan perjalanan dakwah dan ilmu syar'i mereka, menjawab kebutuhan umat akan kehadiran ulama yang kompeten dan berdedikasi.
Mari bersama-sama mendukung Program Kaderisasi Ulama, membangun generasi da'i yang tangguh, berilmu, dan siap menebar manfaat bagi umat.
Wiz.or.id, Makassar -- Program Sekolah Dai (Tadrib Ad-Du'at) yang diadakan di Kantor DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya bekerjasama dengan Laznas Wahdah Inspirasi Zakat, kembali memberikan pembekalan penting kepada para calon dai yang sedang menuntut ilmu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pendidikan yang bertujuan untuk melahirkan dai dan murabbi profesional yang siap berdakwah di berbagai daerah di Indonesia, termasuk wilayah pedalaman dan terpencil.
Dalam program ini, sebanyak 22 calon dai yang menerima beasiswa difokuskan untuk meningkatkan semangat dan kemampuan mereka dalam menuntut ilmu agama. Mereka dibekali dengan ilmu-ilmu syar’i serta keterampilan khusus yang akan menunjang keberhasilan dakwah mereka.
Setiap Sabtu, menjelang sebulan sebelum diutus ke daerah masing-masing, para calon da'i mendapatkan pelatihan intensif dari para manajer Wahdah Inspirasi Zakat.
Pada Sabtu, 29 Juni 2024, Ilham Habo, salah satu manajer bidang program, memberikan pembekalan mengenai metode pelaksanaan program Wahdah Inspirasi Zakat.
Ilham menekankan pentingnya melakukan asesmen mendalam sebelum menjalankan program dakwah, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi agar program tersebut dapat tepat sasaran.
"Dengan bekal ini, para calon da'i diharapkan mampu menjalankan tugas dakwah mereka dengan efektif dan berkontribusi positif bagi masyarakat yang mereka layani." ujarnya. []
Wiz.or.id, Makassar -- Tabligh Akbar yang digelar ormas nasional Wahdah Islamiyah, di Wisma Negara, kawasan CPI, Kota Makassar, berlangsung meriah, Sabtu (17/8/2024)
Acara yang dirangkaikan dengan pelepasan sebanyak 404 dai dan daiyah (pendakwah Muslimah) itu, menghadirkan dai kondang, Ustadz Das’ad Latif.
Ustadx Dasad Latif yang juga dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu hadir memotivasi dan memberikan arahan strategis kepada para dai yang akan diberangkatkan ke berbagai wilayah di Nusantara.
Ustadz Das’ad menekankan tentang pentingnya para dai melek teknologi, terutama dalam penggunaan media sosial sebagai alat dakwah yang efektif.
“Di era digital ini, media sosial memiliki potensi besar untuk menyebarkan pesan dakwah. TikTok, yang sebelumnya didominasi oleh konten hiburan, kini telah berkembang menjadi salah satu platform efektif untuk dakwah,” tuturnya.
Ustadz Das’ad juga menyampaikan kebanggaannya terhadap semangat para dai muda Wahdah Islamiyah yang akan menjalankan amanah dakwah di berbagai daerah itu.
“Ilmunya sudah tidak diragukan lagi. Selamat berdakwah di masyarakat, dan jangan lupa untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, mengatakan dai yang akan disebar ke seluruh pelosok negeri harus dipastikan berkualitas.
“Dengan semangat kemerdekaan, kita ingin memenuhi seluruh Indonesia dengan dai-dai yang berkualitas. Kita bangun jiwa negeri ini dengan ilmu,” ujarnya.
Ustadz Zaitun juga mengajak seluruh jamaah untuk mendukung para dai dengan segala potensi yang ada.
Wiz.or.id, Makassar - STIBA Makassar melaksanakan Sidang Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Wisuda VII untuk Program Sarjana Hukum Prodi Perbandingan Mazhab dan Program Kaderisasi Ulama (PKU), Kamis, 10 Safar 1446 H (15/08/2024). Wisuda VII ini bertempat di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar. Selain mahasiswa regular, dalam edisi wisuda kali ini juga mengikutkan sejumlah mahasiswa Program Kaderisasi Ulama (PKU) yang dibiayai oleh Laznas Wahdah Inspirasi Zakat.
Ketua Panitia Wisuda, ustaz Muh. Ihsan Dahri, menyampaikan laporan resmi terkait pelaksanaan wisuda ini. Wisuda kali ini diikuti oleh 323 wisudawan, dengan rincian alumni Program Kaderisasi Ulama (PKU): sembilan orang, wisudawan Prodi PM 113 orang, dan 201 wisudawati.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua STIBA Makassar, Ustaz Akhmad Hanafi Dain Yunta, Dalam orasinya, Ustaz Akhmad menyampaikan bahwa Wisuda VII STIBA Makassar menjadi momentum penting dalam melahirkan kader dakwah dan ulama yang siap berkontribusi bagi masyarakat.
Dengan meluluskan 314 mahasiswa dari Program Studi Perbandingan Mazhab dan sembilan mahasiswa dari Program Kaderisasi Ulama (PKU), STIBA Makassar menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas pendidikan Islam. Acara ini juga menjadi momen kebanggaan bagi STIBA dengan hadirnya lulusan pertama dari luar negeri yang menunjukkan pengakuan internasional terhadap kampus yang dipimpinnya.
Dalam sambutan selanjutnya yang disampaikan oleh Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah, Ustaz Rahmat Abdurrahman, ia menekankan bahwa wisuda bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal perjuangan bagi para lulusan dalam mengamalkan ilmu dan berdakwah di masyarakat.
Ia mengapresiasi kepercayaan orang tua dan dukungan pemerintah serta mengajak untuk terus mendukung pendidikan di lembaga-lembaga Wahdah Islamiyah. Ustaz Rahmat juga menegaskan pentingnya menjadikan dakwah sebagai jembatan antara ilmu dan amal.
Kabid Pendidikan Dasar Diknas Kota Makassar, Muh. Guntur, dalam sambutannya pada Wisuda VII STIBA Makassar, mengapresiasi keberhasilan para wisudawan serta peran besar STIBA dalam mendidik generasi berakhlak mulia. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab lulusan untuk berkontribusi pada kemajuan kota, bangsa, dan agama, serta menyoroti sinergi antara Pemerintah Kota Makassar dan STIBA dalam penguatan pendidikan Islam melalui program sekolah tahfiz. Harapan juga disampaikan agar STIBA terus berkembang dan menjadi institut di masa depan, sambil mendoakan kesuksesan langkah para lulusan.
"Semoga para wisudawan dan wisudawati dapat terus belajar, berkembang, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, serta semoga Allah senantiasa memberkahi setiap langkah kalian," tutup Guntur dalam sambutannya.
Orasi Ilmiah dibawakan oleh Ustaz Abdul Hamid Habbe, Ketua Badan Pengawas Keuangan Wahdah Islamiyah sekaligus anggota senat STIBA Makassar.
Wisuda VII kali ini juga dihadiri oleh pejabat-pejabat DPP Wahdah Islamiyah, Ketua Senat dan anggota senat STIBA Makassar, para dosen, pengelola STIBA Makassar, tamu undangan, serta para orang tua wisudawan dan wisudawati.
Dakwah adalah benih cinta yang ditanam dalam hati, tumbuh dengan lembut di tanah kasih sayang dan disiram oleh air kebaikan.
Ia bukan sekadar seruan, tetapi panggilan jiwa untuk membawa kebaikan kepada sesama. Seperti fajar yang menyapa pagi, dakwah mengajak hati yang terlelap dalam gelap untuk kembali menemukan cahaya.
Dengan cinta sebagai pijakan, dakwah mengarahkan setiap langkah menuju ridha Ilahi, menjadikan setiap lisan yang berbicara penuh kelembutan, dan setiap tindakan yang dilakukan adalah pantulan kasih dari Sang Maha Penyayang.
Dakwah bukanlah paksaan, melainkan undangan penuh cinta yang mengajak setiap insan untuk merasakan keindahan iman.
Ia adalah jembatan yang menghubungkan hati yang rindu akan kebenaran dengan sumber cinta yang sejati. Dakwah membawa pesan kasih yang tak mengenal batas, menembus dinding-dinding perbedaan, dan menyentuh jiwa yang haus akan kedamaian.
Dalam hakikatnya, dakwah adalah cinta yang mengalir, menghidupkan hati yang gersang, dan menyatukan setiap insan dalam harmoni cinta Ilahi.
Dusun Atolamba di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, merupakan kampung para mualaf. Sayangnya, pembinaan keagamaan di sana masih kurang, terbukti dengan hanya 1-4 orang yang hadir dalam salat Dzuhur dan Ashar berjamaah.
Meskipun mereka telah diberi kebun kopi oleh Allah, aktivitas perdagangan duniawi masih menyita banyak waktu mereka. Namun demikian, patut disyukuri bahwa mereka telah menjadi mualaf, mengingat sebelumnya banyak dari mereka yang menganut kepercayaan animisme atau Aluk Todolo.
Perjalanan menuju Kampung Mualaf di Atolamba dan Polman penuh tantangan. Jalanan yang rusak dengan aspal terkelupas dan berlubang, ditambah hujan yang membuat jalan licin, membuat perjalanan menjadi sulit. Dai bahkan harus turun dari motor dan mendorong kendaraannya.
Harapannya, pembinaan keagamaan di kampung mualaf ini bisa terus ditingkatkan, disertai dengan pemberian fasilitas ekonomi kepada masyarakat di sana.
wiz.or.id, Makassar - Komunitas Peduli Dakwah, bekerja sama dengan LAZNAS WIZ dan Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Wahdah Islamiyah Arab Saudi, menyelenggarakan program Safari Dakwah di Pulau Kodingareng pada 12-13 Juli 2024.
Program ini merupakan bagian dari upaya Komunitas Peduli Dakwah untuk memperluas jangkauan dakwah ke berbagai pelosok daerah, termasuk pulau-pulau terpencil. Tujuannya adalah memberikan sentuhan dakwah dan pemahaman agama Islam kepada masyarakat setempat.
Perjalanan menuju Pulau Kodingareng tidak mudah. Tim relawan harus menempuh satu jam perjalanan darat dan satu jam lagi dengan kapal laut melalui dermaga kayu Bangkoa. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, semangat tim relawan tetap menyala untuk memberikan manfaat kepada masyarakat Pulau Kodingareng.
Antusiasme masyarakat sangat terlihat selama dua hari kegiatan. Sebanyak 190 orang menghadiri Kajian Islam dan ceramah singkat yang diadakan. Kegiatan ini mencakup penyampaian ceramah singkat di delapan masjid, pengajian umum di satu masjid, serta kegiatan membersihkan masjid.
Ustaz Syahrul Bardi, Ketua DPLN Wahdah Islamiyah Biro Madinah, menyampaikan kesiapan dan kesungguhan tim dalam menjalankan safari dakwah ini. "Semoga dakwah yang telah tersampaikan diterima di sisi Allah dan akan ada safari dakwah selanjutnya," ujarnya.
Pemerintah kecamatan juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat terus berlanjut. Mereka menekankan pentingnya pelajaran Al-Qur'an melalui DIROSA dan program keislaman lainnya untuk memperkuat pemahaman agama di kalangan masyarakat Pulau Kodingareng.
Safari Dakwah ini bukan hanya tentang memberikan ceramah dan kajian, tetapi juga tentang menunjukkan kepedulian dan komitmen dalam mendukung dan memperkuat kehidupan beragama di daerah pelosok. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas lagi di masa depan.
Wiz.or.id, Makassar -- Di tengah semaraknya persiapan menyambut Idul Fitri 1445 Hijriyah, Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dan MABELLO, sebuah perusahaan kosmetik lokal Sulawesi Selatan, telah menggelar program kolaboratif melayani para guru ngaji dan dai.
Pada Selasa (9/4/2024), WIZ dan MABELLO menyalurkan bantuan sembako dan uang tunai kepada para dai dan guru ngaji di wilayah Sulawesi Selatan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka, terutama di tengah situasi ekonomi yang cukup sulit.
Bantuan yang disalurkan ini menjadi titik terang bagi para penerima manfaat, terutama di tengah situasi ekonomi yang cukup sulit.
Salah satu guru ngaji yang turut menerima bantuan, Ustaz Haidil, dengan tulus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemilik MABELLO atas kebaikan yang telah dilakukan.
"Paket sembako dan santunan tunai sangat berharga, terutama jelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah. Kami merasa sangat bersyukur atas kepedulian MABELLO yang telah memberikan bantuan ini kepada kami," ujar Ustaz Haidil dengan penuh rasa syukur.
Program kolaboratif ini tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kebersamaan dalam membantu sesama. Diharapkan bahwa langkah baik ini akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk berbagi dan peduli terhadap mereka yang membutuhkan, tidak hanya di bulan suci Ramadan, tetapi juga sepanjang tahun.
Seperti diketahui salah satu bentuk pemberdayaan dana zakat mitra kolaborasi WIZ adalah menyasar dai dan guru ngaji. Sehingga, manfaat yang didapatkan luas, dan bernilai pahala jariyah untuk donatur. []
wiz.or.id, Bangka Belitung - Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah (WI) Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Safari Dakwah Pelosok di Pulau Celagen, Bangka Selatan, pada Kamis (28/3/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan Kajian Islam, Tebar Sembako, dan Tebar Qur'an Nusantara. Tim relawan harus menempuh perjalanan selama 3 jam menggunakan transportasi darat dan 4 jam menggunakan kapal laut melalui dermaga Sadai untuk mencapai pulau tersebut.
Meskipun perjalanannya tidak mudah, semangat tim relawan tidak surut untuk memberikan manfaat kepada masyarakat Pulau Celagen. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat dengan total 158 orang yang mengikuti Kajian Islam.
Sebanyak 40 paket sembako, 79 Al-Qur'an, dan 39 buku Iqro didistribusikan kepada masyarakat setempat. Ustaz Ilham Ramli, Ketua DPW Wahdah Islamiyah Kepulauan Bangka Belitung, menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh tim yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan program Safari Dakwah Pelosok ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan dan memberikan inspirasi bagi yang lain, agar terus memberikan manfaat kepada masyarakat," ujarnya.
Pemerintah Desa Celagen dan tokoh masyarakat mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat terus berlanjut. Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada Wahdah Islamiyah dan Wahdah Inspirasi Zakat Bangka Belitung beserta para donatur yang telah memberikan sumbangan untuk mendukung program kebaikan ini.
"Semoga kebaikan yang dilakukan selalu mendatangkan pahala yang tak terputus dan menjadi penyambung keselamatan di kehidupan selanjutnya, Aamiin," ungkap mereka.
Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini antara lain adalah transportasi dan izin penyeberangan menuju Pulau Celagen.
“Semoga kegiatan serupa terus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan dapat terus dilaksanakan di masa mendatang,” ujar Fasilitator program, Ilham Ramli.
wiz.or.id, Makassar – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 hijriyah, Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar pada Ahad, 3 Maret 2024. Ribuan orang hadir baik offline yang dilaksanakan di Masjid Anas bin Malik dan Gedung Aisyah Kampus STIBA, serta online di room Zoom.
Materi dengan tema "Ramadhan Kokohkan Keluarga, Eratkan Ukhuwah" dibawakan oleh ustadz Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA, dan ustaz Aswanto Muh. Takwi, Lc. MA.
Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah ustadz Zaitun dalam materinya mengingatkan pentingnya keluarga sebagai basis pembinaan bagi generasi pelanjut. Orang tua sebagai pendidik seharusnya menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai teladan, termasuk dalam mendidik anak.
Hal ini, kata ustadz Zaitun, harus senantiasa menjadi muhasabah bagi orangtua, apakah selama ini cara mendidiknya sudah sesuai dengan apa yang Rasulullah contohkan atau tidak. Menurutnya, mendidik anak yang sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan membentuk generasi yang berkualitas.
Adapun pentingnya ukhuwah Islamiyah dibawakah oleh ustaz Aswanto, di awal materi mengutip kisah persatuan suku Auz dan Khazraj dimasa kedatangan Islam di Kota Madinah. Ia menyebut bahwa nikmat ukhuwah adalah pemberian Allah yang tak ternilai. "Ukhuwah tidak dapat dibeli, hanya Allah yang dapat menyatukan hati manusia." kata ustadz Aswanto
Selain memaparkan berbagai keutamaan ukhuwah, sekretaris Dewan Syariah ini juga menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan agar ukhuwah tetap terjaga.
"Ukhuwah ini penting untuk kita jaga. Sebab banyak yang masuk surga karena bagus ukhuwahnya. Pun yang masuk neraka salah satunya karena kekurangbagusan mereka dalam berakhlak kepada sesamanya," ujarnya, Ahad (3/3/2024).
Ia menutup materinya dengan menyebut berbagai perusak-perusak ukhuwah yang harus dihindari seperti kemaksiatan, iri, dan dengki.[]
Wiz.or.id, Kendari - Suasana kebahagiaan dan haru menyelimuti Masjid Al-Alam Kota Kendari pada acara Tabligh Akbar yang dihadiri oleh masyarakat Sulawesi Tenggara. Puncak kegembiraan datang dari rangkaian kegiatan tersebut, yakni wisuda 103 Hafiz Quran dari Wahdah Islamiyah.
Pimpinan Ormas Wahdah Islamiyah, Ustaz KH Zaitun Rasmin, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan bersua dengan masyarakat Sulawesi Tenggara. Dalam sambutannya, ia bersyukur bisa hadir di tempat tersebut.
"Alhamdulillah hari ini bisa bersua dengan masyarakat Sulawesi Tenggara di Masjid Al-Alam Kota Kendari. Bahagia dan haru. Apalagi tabligh akbar ini dirangkaikan dengan wisuda 103 Hafiz Quran. Maa syaa Allah, tabaarakallah." ujarnya, Ahad (14/1/2024).
Ustaz Zaitunmenekankan pentingnya menghafal Al-Qur'an sebagai prestasi yang memerlukan kesabaran dan ketekunan. Meskipun wisuda tersebut bukanlah akhir perjalanan, tapi lebih sebagai awal untuk membuka pintu prestasi berikutnya.
"Menjaga hafalan agar tidak dilupakan dan mewarnai kehidupan adalah prestasi sesungguhnya," tuturnya.
Ia berharap para Hafiz Quran yang telah diwisuda dapat terus mengamalkan dan menjaga hafalan Al-Qur'an mereka, serta menjadi inspirasi bagi generasi Islam yang lain. Prestasi ini adalah bukti nyata dari upaya dan dedikasi mereka dalam memahami dan menghafal kitab suci Allah. []
Wiz.or.id, Makassar -- Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) menggelar kegiatan istimewa bertajuk "Mulia dengan Al-Quran” melalui webinar Kajian Seputar Al-Qur’an (SIMAQ) Nasional yang dirangkaikan dengan Grand Launching Sahabat Inspirasi Mengaji (SIMAQ). Acara ini diselenggarakan pada Ahad, 31 Desember 2023, mulai pukul 20.00 Wita melalui platform Zoom.
Acara ini mrnghadirkan narasumber Ustaz Harman Tajang, Lc., M.H.I.hafizahullah, yang merupakan Direktur Markaz Imam Malik.
Dalam pemaparannya, kandidat doktor di salah satu Perguruan Tinggi di Arab Saudi ini menyampaikan betapa mulianya tugas sebagai pengajar Al-Qur'an dan tantangan besar yang dihadapi.
“Para guru ngaji ini adalah profesi yang sangat mulia. Punya potensi mendapatkan pahala yang sangat banyak,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar kajian, namun juga melahirkan beberapa kelompok belajar Al-Qur’an baru yang diberi nama SIMAQ (Sahabat Inspirasi Mengaji Al-Qur’an). Kelompok ini akan menjadi wahana bagi pesertanya untuk belajar membaca Al-Qur'an dari nol dengan metode dirosa, khususnya bagi orang dewasa.
Fasilitator program Muhammad Sulfadli mengatakan Laznas WIZ berkomitmen untuk terus mendukung pembelajaran dan kecintaan terhadap Al-Qur'an.
“Salah satunya kegiatan ini. Setelah webinar kita ada agenda untuk menindaklanjuti. Kita bentuk satu badan khusus untuk membuat pelatihan,” tukasnya. []
WIZ.or.id, Parigi Moutong – Pedalaman Sirombiu adalah sebuah dusun terpencil yang terletak di puncak pegunungan sebelah barat Desa Toribulu, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kondisi geografis yang terpencil dengan akses jalan yang sulit dan terjal, menyebabkan daerah ini memiliki fasilitas pendidikan yang terbatas dan minim sentuhan dakwah sehingga rawan pemurtadan.
Upaya dakwah dan peningkatan kualitas pendidikan pun telah dilakukan oleh Komunitas Gerakan Mengajar Desa (GMD) Parigi Moutong.
Kali ini dengan menggandeng LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Parigi, GMD kembali melakukan kegiatan serupa selama 3 hari yang dimulai pada Jumat – Ahad (22 – 24 Desember 2023) kemarin.
Bella Safira, leader GMD Parigi Moutong mengungkapkan, saat kunjungan selama 3 hari dirinya bersama rekan-rekan komunitas, agak kesulitan berinteraksi dengan anak-anak, karena mereka lebih memilih bermain ketimbang belajar.
“Saat ini kondisi anak-anak kembali seperti dulu, lari-lari kalau dipanggil sholat, mengaji ataupun belajar, jadi harus dipaksa,” kata Bella
Iapun berharap, kegiatan seperti ini semakin sering dilakukan, sehingga anak-anak semakin sering berinteraksi dan mudah menerima pelajaran. []
wiz.or.id, Bone – Relawan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) mengajak mahasantri berbelanja serta menyalurkan paket dapur mahasantri di Tadrib Ad Duat Bone. Pada hari Rabu (29/11/2023)
Penyaluran ini merupakan salah satu program Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dan untuk memenuhi kebutuhan dapur mahasantri. Bersama mahasantri ini tim mengajak untuk berbelanja di toko sayur mayur milik salah satu donatur Wahdah Inspirasi Zakat Bone di Jl. Yos Sudarso, Kabupaten Bone.
Rahmat selaku mahasantri tadrib ad duat merasa senang dan berterima kasih kepada WIZ dan donatur-donatur yang senantiasa mendukung kami.
“Terima kasih banyak kepada WIZ yang tidak berhenti untuk memperhatikan para Mahasantri disini Khususnya di Tadrib Ad Duat Bone. Terima kasih juga kepada para donatur, Insyaaallah bantuan yang diberikan semoga Allah membalas kebaikanta, Aamiin,” ucapnya.
Sahabat, yuk jadi bagian dari program mulia ini biar lebih banyak calon-calon da’i tercetak dan berdakwah ke pelosok Nusantara.
Wahdah Inspirasi Zakat terus membangun pondasi keummatan lewat program dakwah yang terus disosialisasikan.
Salah satu rancangannya adalah membentuk kelompok belajar Al-Qur’an dari berbagai lapisan elemen masyarakat.
Hari ini kita bertemu dengan sekelompok pejuang keluarga. Mereka adalah para tukang bentor (becak motor) yang mndedikasikan seluruh tenaga dan fikirannya untuk menyejahterakan anak dan keluarganya.
Insyaallah program ini akan diluncurkan, bersamaan dengan adanya program yang kita ikutkan di dalamnya, seperti pemberdayaan ekonomi kepada seluruh penerima manfaat.
Ada seratusan santri yang mengaji di tempat ini. Dua puluhan anak diantaranya ikut program hafalan santri. Lainnya diarahkan untuk memperbaiki bacaan terlebih dahulu, lalu kemudian naik tingkat dan bergabung bersama dengan santri di program menghafal Al-Qur’an.
Makasih ya #sahabatinspirasi buat semangatmu yang tak kenal lelah untuk siap sedia membantu sesama ❤️
Wiz.or.id, Makassar – Hari ini kondisi nenek Sahari Kaslam sudah tidak seperti dulu. ia sudah tidak bisa berbicara dengan baik dan mendengar. Dulu ia adalah guru ngaji, sejak tahun 1996 silam.
Saat ini, nenek Sahari tinggal bersama suami dan dua orang anaknya. Meski di tengah keterbatasannya, ia tetap berjualan camilan di warung yang ia punya.
Salah seorang anaknya ada yang mengalami gangguan kesehatan mental. Sementara satu anaknya, juga turut membantu mencari nafkah. Bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah kafe. Dengan gaji sejuta dalam sebulan.
Muhammad Aprinandhi, sata berkunjung ke tempat Nenek Sahari memberikan bantuan paket sembako. Ia mengatakan, bantuan tersebut akan digunakan penerima manfaat memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari.
“Kita perlu mengapresiasi, guru ngaji ini. Meski sudah tua, jasa dan dedikasinya selama ini tak bisa kita lupakan begitu saja,” ujarnya.
Sahabat, yuk jadi bagian dari program ini biar jadi ladang amal jariyah buat kita.
“Setelah memeluk Islam, rasanya tenang dan bahagia, walau hidup saya menderita” Siti Mardiani – Mualaf dhuafa binaan WIZ
Tetap teguh dalam hidayah Islam ternyata tak semudah seperti apa yang kita bayangkan. Bagi kita yang sudah terlahir muslim, tentu akan menganggap mudah. Tapi tidak bagi Siti, yang seorang mualaf dan minim dukungan dari pihak keluarga bahkan suami.
Sejak kecil Siti sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap Islam. Menurutnya, Islam itu ajarannya baik dan peduli, tata caranya sopan serta mengerti sesama saudara. Namun keinginannya untuk memeluk Islam disaat itu terhalang oleh kedua orang tuanya.
Hingga di tahun 2004, Siti akhirnya bisa memeluk Islam karena menikah dengan pria muslim. Siti senang, walau tak sesuai harapannya. Karena selama 19 tahun memeluk Islam, Siti kurang mendapat bimbingan agama, bahkan sempat hampir mati karena kerap mendapat perlakuan yang kurang baik dari keluarganya.
Dalam kondisi seperti ini, ibu 3 orang anak ini tetap bertahan. Bahkan dengan kondisi ekonomi yang kurang baik, karena sang suami hanya bekerja sebagai buruh.
Sahabat Inspirasi, Siti adalah satu dari beberapa muallaf yang mendapat binaan belajar mengaji dari WIZ dan Muslimah Wahdah Parigi Moutong melalui Program DIROSA yang intens dilakukan setiap pekannya.
Terimakasih ya sahabat atas kedemawanannya, sehingga program ini dapat terus berjalan. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang banyak.
Sahabat, yuk sedekah sekarang biar makin banyak peserta yang merasakan manfaat program ini.
Wiz.or.id, Makassar – Ustaz Musliadi, dai Wahdah Islamiyah berangkat bersama relawan Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) dalam agenda program Al-Qur’an ke Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar.
Dalam agenda tersebut ia mengunjungi SMP Negeri 28 Makassar. Tujuannya untuk mendemonstrasikan penggunaan dan tata baca buku Dirosa Wahdah Islamiyah.
Para pelajar dikumpulkan di ruangan kelas dan belajar membaca Al-Qur’an menggunakan metode ini. Ustaz Musliadi sendiri adalah dai Wahdah Islamiyah dari Kabupaten Gowa. Alumni Kampus Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab ini senang dan merasa bangga bisa hadir di salah satu pulau terluar di Kota Makassar itu.
“Program ini harus dirutinkan agar kita bisa melihat hasilnya. Semoga proses belajarnya tidak hanya bersifat sementara namun juga berlanjut hingga bisa menghafal Al-Qur’an,” ujarnya, Senin (25/9/2023). []
Wiz.or.id, Aceh – Ustadz Usamah dan Muhammad Arham telah tiba di bumi Serambi Mekah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Dai alumni Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab ini menjadi salah satu dai dari sekitar tiga ratusan yang dikirim pada tahun 2023.
Selama satu tahun, dai tidak hanya dituntut untuk mengajarkan hal tentang agama, tetapi juga meningkatkan taraf hidup di masyarakat. Mereka para dai dituntut menjadi pembaharu, di negeri tempat mereka mengabdi.
“Bertindaklah dengan adab dan akhlak yang baik, karena dakwah yang efektif adalah dakwah yang dilakukan dengan contoh yang baik,” pesan ustaz Muhammad Arham, dalam sebuah pesan singkat yang dikirimkan ke meja redaksi wiz.or.id, Senin (2/10/2023).
Para dai juga akan dibekali beberapa materi khusus untuk menjalankan program Tebar Dai Nusantara. Sebelum keberangkatan, mereka juga akan dibekali dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal, social mapping, memahami potensi konflik yang ada di masyarakat, mencatat tokoh-tokoh penting di masyarakat, dan kemampuan mengidentifikasi masalah yang penting di masyarakat.
Ia berharap, di Aceh ia bisa menumbuhkan semangat belajar Al-Qur’an bagi masyarakat sekitar. Ia pun menyadari, bahwa kultur budaya yang berbeda, sedikit banyaknya pasti akan mempengaruhi proses dakwah.
“Jadilah teladan bagi orang lain, karena dakwahmu bukan hanya kata-kata, tapi juga perbuatan yang akan mengispirasi banyak orang,” pesannya, melanjutkan.
Diinformasikan sebelumnya, sebanyak 95 dai telah tiba di tempat tugas, sementara 58 dai masih menunggu jadwal keberangkatan dan 5 dai lainnya masih dalam tahap pemberkasan (ditunda). []
WIZ.or.id, Parigi Moutong – Program Dakwah adalah satu program yang mendapat perhatian penting dari LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ), salah satunya dengan giat melaksanakan program-program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an di segala lini kehidupan masyarakat.
Ngaji On The Spot yang digelar WIZ Parigi bersama Muslimah Wahdah Parigi Moutong di Masjid Al Baskar, Desa Sausu Taliabo, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, pada Jumat (22/09/2023) merupakan upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an dikalangan ibu-ibu rumah tangga.
Asmawati, daiah perwakilan WIZ dalam kajiannya yang mengambil tema Hakikat Kehidupan, menyampaikan kepada peserta pengajian untuk senantiasa berlomba-lomba dalam berbuat amal kebaikan.
“Dunia hanyalah tempat ujian, sementara akhirat adalah tujuan kehidupan kita. Olehnya, perbanyak amal kebaikan kita. Karena di akhirat kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban,” kata Asmawati, ketua Muslimah Wahdah Parigi Moutong.
Ia juga mengatakan, kegiatan yang ia lakukan di Sausu Taliabo, adalah upaya pembinaan keluarga muallaf dan muslimah pada umumnya.
Kegiatan ini dilakukannya setiap pekan, dengan metode Dirosa, cara cepat belajar ngaji untuk orang dewasa. []
Aco Fardiansyah, seorang pemuda berusia 26 tahun, asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia adalah salah satu santri di Sekolah Dai (Tadribut Du’at) Wahdah Islamiyah. Aco memiliki impian besar untuk menjadi seorang guru dan dai yang membimbing generasi muda ke arah yang benar.
Kehidupan Aco tidaklah mudah sejak ia kecil. Ia tumbuh tanpa kehadiran ibu, yang meninggal dunia ketika Aco masih berusia 8 bulan. Hanya ayahnya, seorang wiraswasta yang gigih, yang menjadi penopang dan pelindungnya.
Cita-cita Aco sangat mulia: menjadi seorang guru dan dai. Ia percaya bahwa ilmu agama adalah salah satu warisan terpenting yang bisa diberikan kepada generasi mendatang. Dengan tekad yang kuat, Aco mulai menambah hafalan Al-Quran sejak dini, dan saat ini, ia telah menghafal tiga juz dari Al-Qur’an.
Aco memiliki motivasi kuat untuk menghafal Al-Quran. Pertama, ia ingin memberikan syafaat kepada penghafal Al-Quran di akhirat nanti. Keyakinannya dalam hadis “sebaik-baik ummat adalah yang membaca Al-Quran dan mengajarkannya” mendorongnya untuk terus belajar dan mengajar ilmu agama.
Untuk mencapai cita-citanya, Aco juga bergabung dengan Sekolah Dai (Tadribut Du’at), sebuah program Wahdah Islamiyah yang bertujuan untuk mencetak dai yang kemudian nantinya akan terjun berdakwah dan membina masyarakat dengan ilmu dan al-Qur’an.
Sahabat inspirasi, kamu bisa membantu Aco untuk menggapai cita-citanya dengan mendukung program Sekolah Dai Wahdah Islamiyah. Alhamdulillah hingga kini Sekolah Dai sudah mencetak ratusan alumni dan saat ini sudah berdakwah di tengah masyarakat.
Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Dakwah Jalan Kemuliaan Umat dan Bangsa,” dilaksanakan di Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar, dan live melalui Zoom Meeting dan Youtube Wahdah TV. Ahad, (27/8/2023).
Kegiatan ini juga rangkaikan dengan pelepasan Dai dan Daiyah Wahdah Islamiyah ke berbagai pelosok negeri untuk menjalankan tugas dakwah kepada masyarakat.
Sekjen DPP Wahdah Islamiyah Ustadz Syaibani Mujiono, S.Sy., M.Si., Ph.D menyampaikan bahwa Dai dan Daiyah yang kita utus tahun ini adalah untuk memberikan pencerahan kepada umat dan mengajarkan Al-Qur’an, yang kita kirim ke seluruh pelosok negeri.
“Alhamdulillah tahun ini kita akan mengutus Dai dan Diyah kita ke penjuru Negeri yang STIBA Makkassar angkatan ke-18, Tadribut Du’at yang diangkatan ke-20, dan Tadribut Daiyah di angkatan ke-11, sudah lebih dari 1000 alumni yang sudah menyebar di seluruh negeri. Tentu sebuah kesyukuran kepada Allah, Dai-Dai kita setiap tahun bisa kita sebarkan ke pelosok Nusantara, yang tentunya membawa misi dakwah kita untuk mengajarkan Al-Qur’an dan memberikan pencerahan ditengah-tengah umat kita,” katanya saat memberikan sambutan.
Ustadz Syaibani juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan pengiriman Dai dan Daiyah yang selama ini telah kita kerjakan dan telah memberi manfaat kepada masyarakat.
Mari, kaum Muslimin, kita menjadi generasi yang turut serta dalam memelihara kemuliaan umat dan bangsa ini dengan menjadi bagian dari mereka yang dengan ikhlas menyisihkan sebagian harta mereka di jalan Allah untuk dakwah yang membawa berkah di seluruh penjuru Nusantara.
wiz.or.id, Bone – Tadrib Ad-Duat (Pelatihan Da’i) angkatan pertama di Kabupaten Bone merupakan program dari Wahdah Islamiyah Pusat dengan tujuan melahirkan para dai dan murobbi yang handal dan terampil dengan masa pelatihan dan pembelajaran selama satu tahun.
Pada hari Senin, (28/08/2023). Para Mahasantri Tadrib Ad-duat telah menyelesaikan studi dan pelatihannya dan InsyaAllah akan digelar kegiatan “Taujihat dan Pelepasan Dai Tadrib Ad-Duat SulSel Bone.” di Masjid At Tarbiyah Jl. Abu Dg Pasollong, Kabupaten Bone.
Sebelum kegiatan pelepasan dai, para mahasantri ini berkunjung ke kantor Wahdah Inspirasi Zakat Bone untuk bersilaturahmi sekaligus berterima kasih kepada donatur WIZ Bone yang telah mendukung program pembelajaran dan pelatihan dai ini.
Sulfikar, mahasanti tadrib ad duat bone mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur WIZ Bone yang mendukung program ini.
“Masyaallah saya mewakili teman-teman dari mahasantri tadrib ad duat mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh donatur yang tiada hentinya mendukung terus program Tadrib Ad’duat ini semoga Allah membalas kebaikan bapak/ibu semua.” ucapnya. []
wiz.or.id, Maros — Penuh dengan perjuangan agar kaki kita bisa sampai menjelajah kampung yang indah ini.
Setidaknya berjam-jam lamanya, mobil berdaya jelajah tinggi untuk bisa sampai ke puncak.
Sehat udara, rimbun pepohonan, cericit burung berkumandang mencoba menghibur ketika sekelompok relawan Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ).
Sudah sejak lama, kampung ini tak punya masjid sampai akhirnya program dakwah WIZ bersama sejumlah lembaga mencoba membangunkan di atas sebuah tanah wakaf.
Kini kampung itu tidak lagi redup dan senyap, minimal ada aktivitas sujud di setiap lima waktunya.
Kampung ini bernama Kampung Pattung, Desa Bonto, daerah administratif Kabupaten Maros Sulawesi Selatan yang merupakan kampung penghasil gula areng terlezat di Kabupaten itu.
“Kemarin kita sudah bangun Masjid Nurul Tarbiyah yang hingga kini masih terus dalam proses penyelesaian. Tapi proses dakwah memang memerlukan dai,” kata Muhammad Aprinandhi, fasilitator WIZ yang juga turut ambil bagian dalam program dakwah pelosok, Sabtu (26/8/2023) kemarin.
Nandhi menginformasikan jika ustaz Dzulfadli yang didapuk sebagai dai pelosok Laznas WIZ telah melakukan penjajakan dakwah di lokasi tersebut.
“Kita fasilitasi dengan dai. Termasuk insyaallah kita sudah berembug dengan beberapa tokoh masyarakat agar bukan hanya pengembangan dakwah namun juga termasuk pengembangan ekonomi berbasis pohon aren yang disulap menjadi gula merah. []
Wiz.or.id, Makassar – Secara khusus, Lembaga Zakat Nasional Wahdah Inspirasi Zakat (Laznas WIZ) menguatkan komitmennya dalam penyiapan calon dai yang akan ditugaskan ke pelosok Indonesia untuk berdakwah.
Lewat program Sekolah Dai, dalam hal ini Tadri ad Du’at, sebanyak 25 orang dai dibekali skill bekam sunnah pada hari Sabtu (29/7/2023) hingga Ahad (30/7/2023), yang dipusatkan di Kantor Pusat Wahdah Islamiyah di Makassar.
Sebagai informasi, fasilitator program Sofyan mengatakan, Tadrib Ad-Du’at adalah program pendidikan dai dan murabbi selama 1 tahun yang bertujuan untuk melahirkan dai dan murabbi yang profesional.
“Melalui program ini, para calon dai dibekali ilmu-ilmu syari dan keterampilan-keterampilan khusus yang dapat menunjang keberhasilan dakwahnya. Setelah menjalani masa pendidikan mereka akan ditugaskan berdakwah di berbagai daerah yang terdapat di Indonesia, sampai di pedalaman dan tempat-tempat terpencil,” kata Sofyan.
Dalam kegiatan ini, skill bekam diberikan agar ke depan saat berada di lokasi dakwah, mereka bisa mandiri secara finansial, meskipun akan tetap ada biaya operasional yang diberikan lewat program dakwah. []
Dusun Sirombiu adalah merupakan salah satu dusun yang terletak di puncak pegunungan sebelah barat Desa Toribulu, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong.
Dari letaknya yang berada di puncak pegunungan, serta medan yang cukup ekstrim, sangat jarang dai yang bisa berkunjung ke sana. Sehingga masyarakat setempat sangat jarang mendapatkan pengajaran agama.
Olehnya, di momen hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke - 78 ini, WIZ mengirimkan seorang dai untuk menyampaikan syiar Islam kepada warga setempat.
Dalam kajiannya di Masjid Dusun Silue pada Rabu (16/08/2023) kemarin, Jaya Kusuma Wardana yang merupakan dai utusan Wahdah Islamiyah, lulusan STIBA Makassar ini menyampaikan bagaimana memaknai hari kemerdekaan kepada jamaah yang hadir.
"Merayakan hari kemerdekaan, tidak hanya ditandai dengan menaikkan bendera merah putih, tetapi kita sebagai umat muslim hendaknya memaknai kemerdekaan ini, dengan menjalankan syariat Islam, terbebas dari penghambaan kepada selain Allah, serta menjaga ibadah kita, paling minimal salat 5 waktu," terang Jaya.
Dalam kesempatan ini, ia sangat berterima kasih kepada seluruh donatur WIZ yang telah mendukung kegiatan ini melalui donasinya, serta dukungan dari rekan-rekan Komunitas Sahabat Hijrah Ampibabo melalui motor operasional dakwahnya.
"Semoga di waktu mendatang bisa kembali lagi ke sana," tutup jaya. []
Wiz.or.id, Masamba – Ustaz Rendi Saputra berbagi ilmu di SMA Negeri 1 Masamba. Dai Ramadhan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) ini memberikan tausiyah di kegiatan Pembinaan Karakter dengan tema “Membangun Kepribadian Unggul, Berintegrasi dan Berakhlak Mulia Guna Menyongsong Peradaban”, Selasa (28/3/2023).
Kegiatan berlangsung dalam beberapa sesi. Khusus sesi kali ini, ustaz Rendi mendapatkan jadwal dari pukul 08.00 hingga 09.40 waktu setempat.
“Kegiatan ini adalah serangkaian program Ramadhan yang memang rutin dilaksanakan untuk memberikan bekal ilmu agama sehingga menjadi muslim yang ideal, dan ini memang sangat penting,” katanya.
Ia juga menambahkan, kegiatan tersebut sangat membantu karena kurangnya pelajaran agama pada saat di sekolah. []
Ini adalah sekumpulan bapak-bapak yang lagi belajar mengaji dengan bimbingan ustadz Muhammad Rahmat, dai Wahdah Islamiyah yang bertugas dakwah di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Menurut ustadz Rahmat yang juga alumni STIBA Makassar, semangat masyarakat di sini untuk belajar patut diacungi jempol, belum cukup 15 hari tiba di daerah dakwah sudah terbentuk dua halaqah Dirosa.
Dirosa adalah metode pembelajaran membaca al-Qur'an yang disusun khusus untuk orang dewasa. Alhamdulillah, sudah ribuan orang terbebas dari buta aksara al-Qur'an dengan metode ini. Dengan 20 kali pertemuan rata-rata peserta sudah bisa membaca al-Qur'an dengan baik.
Metode inilah yang dipakai oleh 2.445 dai Wahdah Islamiyah yang tersebar di pelosok nusantara. Semoga bisa menjadi wasilah untuk membebaskan kaum muslimin dari buta aksara al-Qur'an dan lebih mendekatkan mereka dengan al-Qur'an.